Sektor Migas Penyabab Utama Neraca Perdagangan RI Defisit
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, Jumat 2 Agustus 2013, menyatakan neraca perdagangan yang terus defisit disumbang oleh perdagangan migas.
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Indonesia masih tinggi, walau harganya telah dinaikkan.
"Secara kumulatif, defisit neraca perdagangan semester pertama 2013 mencapai US$3,3 miliar. Ini terdiri dari defisit perdagangan migas sebesar US$5,8 miliar dan surplus perdagangan nonmigas sebesar US$2,5 miliar," kata Gita dalam konferensi pers terkait perkembangan kinerja perdagangan bulan Juni 2013 di Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Pada Juni 2013, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$846,6 juta, disebabkan defisit perdagangan yang meningkat, baik di sektor migas maupun nonmigas. Neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$772,6 juta, naik dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar US$509,2 juta.
Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2013 mengalami defisit US$74 juta, lebih besar dibandingkan defisit bulan sebelumnya sebesar US$17,9 juta.
Gita menjelaskan, tingginya konsumsi BBM menyebabkan tingginya impor minyak. Impor besar-besaran tersebut, memengaruhi dan berdampak besar terhadap neraca perdagangan.
"Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kami memang harus mengimpor dengan skala yang tidak kecil. Ini yang akan sangat berpengaruh terhadap postur neraca ke depan," kata dia.
Post a Comment