Harga Sudah Rp95 Juta, Ukuran Rumah Murah Mengecil
Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada akhir Juli lalu berdampak pada program rumah murah.
Sebab, kenaikan itu memicu lonjakan harga bahan baku, sehingga membuat ukuran atau tipe rumah murah yang dijual mengecil.
Djan mengatakan, upaya tersebut merupakan siasat para pengembang untuk tetap menjual rumah murah tanpa menaikkan harganya. "Jadi, pengembang-pengembang yang menghadapi situasi itu, mereka menyesuaikan tipe rumah," ujar Djan, saat ditemui Senin malam 16 September 2013.
Dia menambahkan, langkah itu diperkenankan oleh kementeriannya, selama tujuannya tidak membebani masyarakat berpenghasilan rendah dengan kenaikan harga rumah murah.
"Sekarang, di Jabodetabek itu kan harga rumah murah Rp95 juta. Tetapi, sebenarnya bisa disiasati dengan tipe rumah. Kan tipe 36 bisa juga diganti menjadi rumah inti tipe 21, samakan harganya," ujarnya.
Perubahan ukuran tersebut, menurut Djan, mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tingginya penjualan rumah tipe inti tersebut.
"Saat pameran perumahan di 10 kota, terjual 10 ribu rumah dalam jangka waktu lima hari. Nah, pengembang menyiasati seperti itu. Tetapi, kalau harga tanahnya murah, masih bisa dapat tipe 36," tuturnya.
Post a Comment