Golkar Minta Akbar Tandjung Tetap Dukung Aburizal
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyesalkan langkah Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung yang menggelontorkan wacana konvensi calon presiden di tubuh partai beringin itu.
Idrus mengingatkan, pencapresan Partai Golkar sudah jelas diputuskan dalam Musyawarah Nasional Golkar pada 1 Juli 2012. Munas ketika itu menetapkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Keputusan itu bahkan sudah dimasukkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar.
“Saya selaku Sekjen menyesalkan pernyataan seperti itu. Saya mengimbau, mari kita kembali ke jalan yang benar, yaitu berdasarkan AD/ART yang merupakan hasil Munas lalu,” kata Idrus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 17 September 2013. Ia akan bersikap tegas jika ada kader yang mencoba melawan AD/ART.
Idrus berpendapat, Akbar selaku Ketua Dewan Pertimbangan seharusnya memberikan petunjuk dan masukan tentang bagaimana cara berorganisasi yang baik kepada Dewan Pusat Pimpinan Golkar. Sebab, dalam berorganisasi semua harus patuh pada AD/ART. “Harusnya memberikan saran kepada DPP, bukan menciptakan opini ke luar,” ujar dia.
Meski demikian, Idrus tak akan memberikan sanksi kepada kader yang mencoba melanggar AD/ART, termasuk Akbar. “Kami semua sudah dewasa, bukan akan kecil lagi. Mari berpartai berdasarkan komitmen bersama. Mari taat kepada kebijakan-kebijakan partai. Itulah cara kita berorganisasi,” kata mantan anggota DPR itu.
Sementara Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto mengatakan sudah berkomunikasi dengan anggotanya yang berusaha melanggar AD/ART. “Kenyataannya tidak ada yang melanggar. Mereka bilang saat ini harus bergandengan tangan,” kata dia.
Secara terpisah di kediamannya, Akbar Tanjung mengatakan ukuran kemenangan dalam pemilihan presiden adalah elektabilitas. Sejauh ini ia melihat elektabilitas Aburizal belum menunjukkan kenaikan yang signifikan. “Ini harus jadi perhatian jajaran partai dan kader Golkar,” kata dia.
Post a Comment