Header Ads

Akbar: Lolos Parlemen Dulu, Baru Bicara Poros Tengah


Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung menyarankan partai-partai Islam untuk tidak berbicara koalisi mengusung calon presiden (capres), apalagi menghidupkan kembali Poros Tengah. Sebab, Akbar melihat belum tentu partai Islam lolos ke parlemen.

"Kalau mencermati kehidupan partai-partai, terutama yang berbasis Islam, tampaknya perlu menjadi perhatian dari partai-partai tersebut agar bisa melakukan berbagai upaya untuk bisa menjamin adanya kenaikan elektabilitas," kata Akbar di kediamannya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa 17 September 2013.

Akbar mengacu pada survei yang dikeluarkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekitar tiga bulan yang lalu. Dalam survei itu, hanya partai-partai berideologi nasionalis yang mampu lolos ke DPR, sedangkan Partai Islam cuma satu.

"Diperlihatkan lima partai yang melewati parliamentary threshold, Demokrat, Golkar, PDIP, Gerindra, PKB yang memiliki satu basis yang cukup," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu melanjutkan partai-partai Islam lain seperti PKS, PAN, PPP, PBB tidak lolos alias "terkubur". Oleh karena itu, ia mengimbau agar partai-partai Islam memprioritaskan langkah-langkah untuk menaikkan elektabilitas dalam Pemilu 2014.

"Minimal memenuhi threshold. Barulah berbicara bagaimana membangun koalisi seperti dulu, poros tengah," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah partai politik berideologi Islam rupanya kerap berkumpul dalam forum diskusi. Meski tak formal, diskusi itu selalu menyoroti masalah kebangsaan.

Menurut Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Tjatur Sapto Edi, nama forum yang digerakkan oleh sejumlah petinggi Partai Islam itu adalah Poros Tengah. "Tokoh-tokoh (penggeraknya) sudah senior, seperti Amien Rais dan Mahfud MD," kata dia.

Jika Poros Tengah ini berkumpul, Tjatur melanjutkan, pembicaraannya tak jauh dari soal kepemimpinan 2014, minyak dan gas, masalah Papua, dan Aceh.

No comments