ARB: Infrastruktur Kalah Cepat dari Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada pembangunan infrastruktur, selain sebagai kemajuan juga harus diakui bahwa masih banyak persoalan yang harus segera dibereskan. Hal itu disampaikan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di kediamannya, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013.
Aburizal mencontohkan fenomena meningkatnya daya beli masyarakat terhadap komoditas sekunder semacam kendaraan bermotor sebagai indikator meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Karena itu, jalan-jalan, terutama di kota-kota besar, dipenuhi kendaraan bermotor. Namun di saat yang sama, perkembangan jumlah infrastruktur seperti jalan raya tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor.
"Pertumbuhan ekonomi kita (Indonesia) lebih cepat dari kemampuan kita membangun infrastruktur," katanya kepada wartawan saat menerima pemenangan Lomba Desain Avatar ARB dan Lomba Desain Poster dan Tagline ARB., 2 Agustus 2013.
"Jalan Thamrin (Jakarta) dulu saat awal dibangun terasa begitu lebar, tapi sekarang terasa begitu sempit, macet, banyak kendaraan bermotor," imbuh kandidat calon presiden yang akrab disapa ARB itu.
Ia menekankan hal yang harus diapresiasi adalah kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia. Tidak hanya dari segi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bidang-bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, kehidupan berdemokrasi, dan lain-lain.
Sebab itu, imbuhnya, tak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk merasa pesimistis atas masa depan negeri ini. Berbagai kemajuan seharusnya menjadi penyemangat untuk bekerja lebih keras membangun bangsa, bukan pesimistis atau justru memperburuk situasi.
"Indonesia maju. Ada masalah, yes. Tapi kita perbaiki bersama. Kita telah mengalami kemajuan setahap demi setahap," terang mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.
Ia mengaku masih mengingat sikap-sikap negatif dan pesimistis dari sebagian masyarakat Indonesia saat negara mengalami krisis ekonomi dan krisis politik tahun 1998. Kala itu, sebagian mengatakan bahwa Indonesia sedang menuju kehancuran, menjadi bangsa yang terpecah-pecah dan konflik berkepanjangan.
"Waktu 1998 banyak orang bilang Indonesia akan mengalami balkanisasi, tapi kenyataannya sekarang tidak, bahkan mengalami banyak kemajuan. Indonesia tidak bangkrut," ujar ARB, didampingi putra bungsunya, Ardi Bakrie, dan menantunya, Nia Ramadani.
Ardi Bakrie dan Nia Ramadani, masing-masing menjadi Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum organisasi Atap Rumah Bangsa, penyelenggara Lomba Desain Avatar ARB dan Lomba Desain Poster dan Tagline ARB.
Post a Comment